Jakarta, SatukanIndonesia.Com – Untuk memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni yang telah ditetapkan menjadi hari libur Nasional sejak pemerintahan Joko Widodo, sejumlah organisasi mahasiswa dan pemuda di Jakarta menyelenggarakan tekad dan komitmennya untuk melawan gerakan radikalisme dan dan terorisme yang belakangan ini yang sempat mengancam rasa aman dan keamanan seluruh masyarakat Indonesia.
Gerakan organisasi mahasiswa dan pemuda tersebut dinamakan dengan “Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Melawan Radikalisme dan Terorisme”, terdiri dari: PMII, GMKI, KAMMI, GMNI, GPII, Pemuda Muslimin, GEMA MA, IMM, HIMMAH, LMND, Hima Persis, KMHDI, PMKRI, IPTI, SEMMI, HMI, HIKMAHBUDHI.
Semangat yang mendasari gerakan tersebut berangkat dari posisi Indonesia sebuah kenyataan sebagai negara bangsa dan sebagai rumah bersama anak bangsa serta milik semua warga negeri yang membentang dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Rote.
Selain itu, gerakan moral kebangsaan itu merupakan aksi sekaligus perlawanan terhadap semangat kekinian yang terjadi di Indonesia yang cenderung mengedepankan prinsip kami dan kamu yang pada akhirnya mengoyak dan meninggalkan semangat kekitaan dan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol Nusantara dalam berbangsa dan bernegara, sehingga pola pikir “kami” dan “kamu” yang sangat merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa itu harus dilawan dan dikubur dari sanubari seluruh anak bangsa.
Aliansi ini berpandangan, hari-hari ini wajah Pertiwi tak lagi tersenyum memandang anak-anaknya. Ibu kita Indonesia muram, murung wajahnya, menyaksikan anak-anaknya bersimbah darah. Indonesia, di sana tempat lahir beta, menjadi begitu asing untuk didiami, menjadi begitu menakutkan dan mengerikan untuk ditinggali. Teror, intoleransi, ujaran kebencian, dan radikalisme menjadi tuan rumah dan kita seperti tamu di rumah sendiri; hidup dalam rasa takut, kecemasan, dan nyaris tak lagi nyaman.
Untuk untuk mewujudkan Indonesia sebagai rumah kita bersama seluruh anak bangsa tanpa membedakan suku, agama, bahasa dan budaya, dan kita pemilik sah tanah tumpah darah ini, tak boleh ada kata menyerah di hadapan ujaran kebencian, intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang ingin mencaplok Indonesia dari kita. Tidak boleh ada kata diam di saat Pancasila, yang merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia, sedang menghadapi ancaman ideologi-ideologi trans-nasional yang sedang beroperasi di Indonesia secara terstruktur, sistematis dan masif.
Untuk mengisi kemerdekaan dan mempertahankan kebhinekaan, persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa, Pemuda sebagai pelopor bangsa dan generasi penerus, tak boleh ada keraguan untuk menjaga marwah tanah air ini, sebab diam bukanlah pilihan.
Dalam rangka menggelorakan Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sekaligus memperingati lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 oleh Presiden Soekarno, maka Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia menyatakan Ikrar sucinya kembali bertempat di Tugu Proklamasi, Jakarta pada hari Kamis, 31/5/2018, yang berbunyi sebagai berikut:
1. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia mengecam keras setiap aksi teror, ujaran kebencian, tindakan intoleran, dan penyebaran paham-paham radikal yang membunuh martabat kemanusiaan, memicu keresahan dan kecurigaan di tengah masyarakat.
2. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia akan bersatu padu melawan ujaran kebencian, tindakan intoleransi, serta paham radikalisme dan terorisme yang sedang menjangkiti generasi muda.
3. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia yang tergabung dalam 17 Organisasi Nasional akan memastikan bahwa tidak ada warga dari organisasi kami, baik anggota, pengurus, ataupun alumni, yang terlibat dalam tindakan intoleransi, ujaran kebencian, ataupun penyebaran paham-paham radikal dan gerakan terorisme yang ingin mengubah NKRI dan ideologi Pancasila.
4. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia meminta para pemimpin publik, pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan partai, pimpinan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat agar selalu setia menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup berbangsa dan bermasyarakat serta tidak mengeluarkan kebijakan ataupun pernyataan yang dapat memecah-belah masyarakat.
5. Kami Mahasiswa dan Pemuda Indonesia akan terlibat aktif dalam mewujudkan proses demokrasi Indonesia yang sesuai nilai-nilai Pancasila, yakni Pilkada dan Pemilu yang bersih dan damai, tanpa adanya politik uang dan politik kebencian karena perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Golongan serta akan bahu-membahu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Redaksi satukanIndonesia).