Havana, SatukanIndonesia.com – Fidel Castro Diaz-Balart, Putra sulung dari pemimpin revolusi Kuba Fidel Castro ini ditemukan tewas bunuh diri. Castro Diaz-Balart mengakhiri hidupnya di usia 68 tahun pada Kamis (1/2) pagi waktu setempat setelah dirawat berbulan-bulan karena mengalami depresi.
Castro Diaz-Balart awalnya telah dirawat di rumah sakit akibat depresi. Kemudian perawatan dilanjutkan dengan berobat jalan. Castro Diaz-Balart dikenal juga sebagai “Fidelito” karena sangat mirip dengan ayahnya.
“Castro Diaz-Balart, yang telah ditangani oleh sekelompok dokter selama beberapa bulan karena keadaan depresi berat, melakukan bunuh diri pagi ini,” demikian disampaikan media pemerintah Kuba seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (2/2/2018).
Fidelito dilahirkan tahun 1949 dari pernikahan singkat ayahnya dengan Mirta Diaz-Balart. Castro sendiri meninggal pada 26 November 2016 pada usia 90 tahun.
Fidelito merupakan fisikawan nuklir yang kuliah di Uni Soviet. Sebelum kematiannya, dia bekerja sebagai penasihat ilmiah untuk Dewan Pemerintah Kuba dan Wakil Presiden Akademi Sains Kuba.
Sebelumnya, mulai tahun 1980 hingga 1992, dia merupakan kepala program nuklir nasional Kuba dan memimpin pengembangan proyek nuklir di negara tersebut.
Pemerintah Kuba menghentikan pengembangan nuklirnya pada tahun 1992 dikarenakan kekurangan pendanaan setelah kolapsnya perdagangan Kuba. Sejak saat itu, Fidelito jarang muncul di depan publik. (*)