Sidikalang, SatukanIndonesia.com – Puluhan rumah hangus terbakar di Desa Lae Parira, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, pada Jumat (15/02/19) siang.
“Diperkirakan sekitar 13 Rumah terbakar”, kata Sihombing yang rumahnya ikut terbakar dalam peristiwa naas itu kepada SatukanIndonesia.com saat dihubungi, Sabtu (16/02/19).
Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran itu, namun pihak berwajib dari Pusat Laboratorium Forensik Polda Sumut masih sedang melakukan penyelidikan untuk mencari penyebabnya.
“Belum diketahui penyebabnya, namun pihak kepolisian dari Polda Sumut sedang melakukan pemeriksaan”, ujar Sihombing.
Menurut Sihombing, bantuan dari berbagai pihak telah turun baik dari Pemerintah setempat berupa tenda dan posko maupun dari kalangan masyarakat secara spontan telah berdatangan, namun masih kurang karena beberapa warga korban tidak sempat menyelamatkan harta bendanya dari lalapan api.
Akibat kebakaran tersebut, puluhan keluarga korban kebakaran terpaksa harus kocar-kacir untuk mendapat perlindungan karena semua rumah telah menjadi rata dengan tanah karena dilalap si jago merah.
“Semua rumah yang terbakar sudah menjadi debu dan arang, tidak ada yang bisa diselamatkan dan harus dibangun dari awal. Semua telah menjadi puing-puing yang tak berarti lagi,” kata seorang kakek Andi Silaban yang rumah putrinya persis di depan SMPN Lae Parira ikut terbakar.
Kakek Andi Silaban berharap pemerintah Pusat dan Dareah membantu warga yang rumahnya ludes terbakar.
Kakek Andi Silaban alias Op. Serasi Silaban itu mencontohkan, keluarga putrinya harus merelakan semua harta bendanya ludes terbakar karena keluarga putrinya yang rumahnya ikut terbakar sedang pergi berobat ke Rumah Sakit di Kota Sidikalang.
“Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak supaya Tuhan memberi kekuatan kepada keluarga Putri saya (Mantu dan Cucu-Red), karena tak ada harta bendanya yang bisa diselamatkan selain pakaian yang melekat pada badannya, karena saat kejadian putri saya sedang berobat ke Rumah Sakit di Kota Sidikalang,” kisah Nenek berumur 79 tahun itu dengan sedih seraya menambahkan pihaknya tidak mengizinkan putrinya melihat rumahnya yang sudah hangus itu untuk mengantisipasi kondisi makin buruk pada putrinya yang sedang sakit itu. (Redaksi SatukanIndonesia.com)