KOTA PADANG, SATUKANINDONESIA.Com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Padang telah sukses melaksanakan Konperensi Cabang (Konpercab) ke 21, yang berlangsung selama 5 hari, mulai 30 Agustus 2024 – 03 September 2024, bertempat Kota Padang.
Dari Konpercab GMKI Padang yang ke 21 ini, terpilih Totop Gabe sebagai Ketua Cabang bersama Ananda Situmorang untuk memimpin GMKI Cabang Padang Masa Bakti (MB) 2024-2025.
Dalam pelaksanaan Konpercab ini, hadir Panca Situmorang selaku Sekretaris Fungsi Gereja Pengurus Pusat (Sekfung PP) GMKI masa bakti (MB) 2022-2024
Dalam sambutannya, Panca Situmorang selaku Sekfung PP GMKI menyampaikan, konperensi cabang berisi tiga hal yaitu: pertama, menilai laporan Badan Pengurus Cabang GMKI Padang, kedua, menyusun Program Kerja dan menetapkan struktur, kebijaksanaan dan anggaran pendapatan dan belanja cabang, serta ketiga: menetapkan masa kerja kepengurusan dan memilih Badan Pengurus Cabang.
Selain merumuskan garis-garis besar kebijakan umum cabang, konperensi yang berjalan selama lima hari telah melahirkan pemimpin baru saudara Totop Gabe sebagai Ketua Cabang terpilih dan saudara Ananda Christ Sihotang sebagai Sekretaris Cabang terpilih.
Dalam sambutannya, Totop Gabe menyampaikan bahwa selain memperbaiki kaderisasi dengan semangat inklusif dan kolaboratif antar senior-junior, GMKI kedepannya juga harus lebih peka terhadap isu-isu atau masalah yang tengah terjadi di Sumatera Barat. Seperti tindakan pembongkaran rumah ibadah di Desa Sopanjaya, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Menurut Totop Gabe, tindakan pembongkaran rumah ibadah di Desa Sopanjaya, Kabupaten Dharmasraya merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan mencederai semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia serta tidak mencerminkan prinsip Kebhinekaan dalam bernegara.
“Sebagai bangsa yang dikenal akan keragaman dan toleransinya, tindakan seperti ini mencederai nilai-nilai kebhinekaan dan dapat memicu konflik horizontal di tengah masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut ia mendesak Pemerintah Kabupaten Dharmasraya bertanggung jawab dan mencari solusi terbaik atas tindakan intoleran dan pembongkaran yang terjadi terhadap Rumah Ibadah Kaum Minoritas di Desa Sopanjaya beberapa waktu yang lalu.
“Oleh karena itu, kami mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk segera menghentikan segala bentuk tindakan represif terhadap rumah ibadah dan mencari solusi yang lebih bijaksana dan dialogis dalam menyelesaikan permasalahan pembongkaran Rumah Ibadah yang terjadi di Desa Sopanjaya”, katanya dengan tegas.
Selain itu, karena urusan Agama merupakan tanggung jawab Negara dalam hal ini Pemerintah Pusat yang tidak diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah dalam kerangka Otonomi Daerah, ia mendesak supaya Presiden Jokowi melalui pembantunya turun tangan untuk mengakhiri dan menyelesaikan permasalahan penutupan rumah ibadah dan masalah perizinan pendirian Rumah Ibadah di Nusantara.
“Kami meminta pemerintah pusat untuk turun tangan mengawal kasus ini dengan serius, memastikan bahwa hak-hak masyarakat dalam beribadah dilindungi dan tidak ada diskriminasi berdasarkan agama atau keyakinan. ” ungkapnya.
Selain itu, Totop juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama mahasiswa dan pemuda, untuk terus mengawasi dan bersuara lantang dalam membela keadilan dan kebebasan beragama di Indonesia.
Ia menambahkan, untuk mengelola organisasi Kemahasiswaan bebasis Agama, pihkanya perlu bersinergi dalam membangun Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, menjadi lebih maju, sejahtera, dan harmonis, serta menjadi kota yang ramah bagi semua golongan
“Kota Padang sebagai ibu kota provinsi memiliki potensi besar, baik dari segi ekonomi, budaya, maupun pendidikan. Namun, potensi ini hanya dapat diwujudkan jika kita semua bersatu dan bekerja sama dalam semangat gotong royong yang telah menjadi ciri khas masyarakat Minangkabau,” tuturnya untuk menghimbau semua golongan.
Dalam sambutannya sebelum menutup agenda Konpercab GMKI Padang ke 21, Andi Pratomo selaku Koordinator Wilayah 13 (Riau-Kepri-Sumbar) menyampaikan harapannya agar GMKI Padang bisa menjadi lilin-lilin yang bersinar di tempat-tempat gelap, tutupnya. (Redaksi/Doni)