
Teheran, SatukanIndonesia.com – Iran, China dan Rusia menggelar latihan angkatan laut bersama di Samudra Hindia pada hari Jumat, (21/1/2022).
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa latihan bersama ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan laut.
Baca Juga: Joe Biden Perlu Bikin Hidung Vladimir Putin Berdarah, Jika Berani Serang Ukraina
Juru bicara latihan, Laksamana Muda Mostafa Tajoldini mengatakan, angkatan laut dari angkatan bersenjata Iran dan garda revolusi mengambil bagian dalam latihan “Sabuk Keamanan Laut 2022” di atas area seluas 17.000 kilometer persegi (6.560 mil persegi).
Dilansir dari Reuters, latihan tersebut akan mencakup berbagai latihan taktis seperti menyelamatkan kapal yang terbakar, melepaskan kapal yang dibajak, dan menembak sasaran udara di malam hari.
Tajoldini mengungkapkan ketiga negara memulai latihan angkatan laut bersama sejak tahun 2019 di wilayah Samudera Hindia dan Laut Oman.
Baca Juga: Pakar Peringatkan Ancaman akan Genosida Muslim di India
“Tujuan dari latihan ini adalah untuk memperkuat keamanan dan fondasinya di kawasan, dan untuk memperluas kerja sama multilateral antara ketiga negara untuk bersama-sama mendukung perdamaian dunia, keamanan maritim dan menciptakan komunitas maritim dengan masa depan bersama,” kata Tajoldini, dikutip dari Reuters, Jum’at, (21/1/2022).
Sejak menjabat Juni lalu, Presiden garis keras Iran Ebrahim Raisi telah mengejar kebijakan “melihat ke timur” untuk memperdalam hubungan dengan China dan Rusia.
Ini adalah latihan angkatan laut bersama ketiga di antara negara-negara itu sejak 2019. Latihan itu bertepatan dengan kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Rusia baru-baru ini yang berakhir pada hari Kamis kemarin.
Baca Juga: PM Israel ke Putin: Dunia Harus Berdiri Teguh Melawan Kemajuan Nuklir Iran
“Meningkatkan hubungan bilateral antara Teheran dan Moskow akan meningkatkan keamanan kawasan dan arena internasional,” kata Raisi sekembalinya dari Rusia pada hari Jumat, (21/1/2022), kantor berita resmi IRNA melaporkan.
Teheran telah berusaha untuk meningkatkan kerja sama militer dengan Beijing dan Moskow di tengah ketegangan regional dengan Amerika Serikat (AS). Kunjungan ke Iran oleh perwakilan angkatan laut Rusia dan China juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Rusia juga berselisih dengan AS dan Barat terkait tetangganya Ukraina, di mana Moskow telah mengirim sekitar 100.000 tentara yang dikhawatirkan Washington, Kiev dan sekutu mereka akan digunakan untuk menyerang negara itu. (Nal/SI)