Surabaya – Satukanindonesia.Com – Paska hiruk pikuk Pemilu 2024, Forum Kebangsaan Jawa Timur (FKJ) mengajak setiap elemen masyarakat untuk tidak terprovokasi dan terpecah belah. Demikian pernyataan Ketua Forum Kebangsaan Jawa Timur Ahmad Jazuli, Rabu (27/3). Menurut aktivis KNPI Jawa Timur ini, sudah saatnya semua menata kembali nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama aspek ekonomi.
Hal ini disampaikan Jazuli ketika memberikan sambutan dalam diskusi interaktif yang digelar di Resto Jos Gandos, Jemursari, Surabaya. Lebih dari 2100 orang hadir dalam acara yang dibalut dengan buka puasa bersama ini. Peserta ini berasal dari berbagai elemen masyarakat berbasis kepemudaan, lintas iman, kekaryaan dan pihak terkait lainnya.
Acara bertajuk Kajian Kebangsaan Dalam Rangka Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi Paska pemilu Dalam Menghadapi Ancaman Resesi Global. Dua pemantik diskusi dihadirkan dalam acara interaktif ini. Mereka adalah I Nyoman Prayudi Bintare dan Immanuel Yosua.
Secara interaktif keduanya mengupas tema yang tergolong berat ini dalam tataran praktis. Jika Prayudi mengupas dari sisi penguatan nilai kebangsaan dari sisi green economy, Yosua mengupas penerapan gotong royong dan penguatan ekonomi mikro berbasis komunitas.
“Green economy” menjadi salah satu solusi untuk penguatan ekonomi berkelanjutan. Dalam pembuatan ekonomi, faktor lingkungan hidup harus diperhatikan karena berhubungan denhsn kesinambungan,” ungkap Prayudi yang juga salah satu pengurus Perkumpulan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur ini.
Sementara itu Immanuel Yosua yang iuga pengamat komunikasi kebangsaan ini menyatakan bahwa gotong royong adalah solusi kebangsaan dalam merajut jejaring kebangsaan dan penguatan ekonomi mikro berbasis komunitas.
“Dari beberapa nilai-nilai kebangsaan, gotong royong menjsdi kekuatan dalam merajut kembali nilai-nilai kebangsaan paska Pemilu dan upaya penguatan ekonomi mikro,” ungkap Yosua yang juga Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur ini.
Kedua materi yang disampaikan ini ditanggapi secara langsung oleh beberapa peserta. Tanggapan tersebut berpusat pada upaya penguatan ekonomi lokal. Penguatan ini dilakukan dengan gotong royong melalui jejaring ekonomi dalam kearifan lokal.
Ketika dikonfirmasi seputar acara, Ketua FKJ, Ahmad Jazuli, berharap setelah pemilu masyarakat Jawa Timur kembali beraktivitas seperti biasa dan tidak mudah terprovokasi, sehingga kerukunan antar masyarakat tetap terjaga. “Pemilu sudah usai. Saatnya kita menjaga keutuhan bangsa, dan fokus menjaga pertumbuhan ekonomi dengan kembali menjalani aktivitas seperti biasanya,” imbuh Jazuli.
Sebagaimana diketahui Forum Kebangsaan Jawa Timur (FKJ) adalah organisasi kemasyarakatan yang berpusat pada penguatan kebangsaan dan kerukunan antar umat. Organisasi yang beranggotakan aktivis kepemudaan, lintas iman dan pegiat literasi kebangsaan ini dibentuk 2017 lalu dalam rangka menjaga kondusifitas Jawa Timur di tengah berbagai potensi konflik yang terjadi. Rudi Triwahid yang saat itu menjabat Ketua Gerakan Pemuda ANSOR Jatim menjadi ketua pertama. Selanjutnya menurut beberapa pegiat FKJ, organisasi ini selanjutnya akam terus konsisten mengawal gerakan kebangsaan dan multikulturalisme di Jatim (Yos/Redaksi).