
WONDAMA, satukanindonesia.com – Satu abad Nubuatan Domine I. S Kijne atau 100 tahun (25 Oktober 1925 – 25 Oktober 2025), di Teluk Wondama, Papua Barat diharapkan dapat membuka lembaran baru bagi orang Papua menuju pendidikan yang lebih baik.
Hal ini ditegaskan Ketua Komite III DPD RI, Dr.Filep Wamafma, SH.,M.Hum kepada wartawan, Kamis (24/10/2025).
Ia menekankan, sudah saatnya orang Papua hidup dalam pendidikan moderen, berteknologi, bermutu, dan berkualitas.
“Pendidikan moderen ini yang harus kita bicarakan, kalau tidak seperti itu maka lulusan kita hanya bersaing di tingkat lokal, dan stigma-stigma Papua tentang SDM rendah akan selalu ada,”kata Senator Filep
Katanya, Memang harus diakui juga bahwa berbagai persoalan seperti kurangnya fasilitas sarana prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM), dan tenaga guru.
“Sehingga saya memiliki keinginan baik secara pribadi maupun kapasitas saya sebagai Ketua Komite III DPD RI yang bergerak di bidang pendidikan, saya punya keinginan di tanggal 26 Oktober harus di deklarasikan bahwa pendidikan di Papua menuju pendidikan modern,”sebut Senator Filep Wamafma
Untuk itu, kata Filep, kedepan semua Sekolah harus memiliki Guru, Semua siswa ke sekolah mengenakan sepatu, mendapat asupan makanan yang bergizi, Guru sejahtera dan semua sarana prasarana penunjang tersedia.
“Tidak ada lagi Sekolah yang tidak ada guru, tidak ada lagi siswa-siswi ke sekolah tanpa sepatu, tidak ada lagi siswa siswi yang tidak makan baru ke Sekolah, tidak ada lagi sekolah tanpa Guru, Guru tanpa kesejahteraan, tidak ada lagi Sekolah yang tidak ada buku,”beber Senator Filep
Solusinya, kata dia, sangat sederhana yaitu pemerintah harus memaksimalkan anggaran yang daerah untuk afirmasi.
“Kita semua yang ada ini adalah generasi hasil dari 100 tahun sekarang, tapi 100 tahun kedepan kita harus menyiapkan generasi-generasi kita yang handal,”pungkas Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari ini. [**/GRW]











 
			


