Jakarta, SatukanIndonesia.Com -Berdasarkan temuan survei Charta Politika, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dalam berbagai simulasi. Dari hasil 3 kali simulasi (3, 10 dan 27 nama), suara Ganjar selalu di atas 25 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia (CPI) Yunarto Wijaya menyebut dengan demikian Ganjar berpotensi mendongkrak suara PDIP di Pemilu 2024 jika partai berlogo banteng itu mengusungnya menjadi calon presiden (capres).
Sebaliknya, Yunarto mengatakan Ketua DPR RI Puan Maharani malah berpotensi menjadi beban elektoral PDIP apabila diusung menjadi Capres 2024.
“Artinya Ganjar berpotensi menjadi dongkrak dan magnet elektoral dari PDI Perjuangan ketika dua variabel orang dengan survei tertinggi dan partai dengan survei tertinggi ini kemudian menjadi satu variabel,” kata Yunarto dalam rilis survei secara daring, Kamis (22/9/2022).
Yunarto mengatakan, keuntungan elektoral tersebut tidak akan didapat jika PDIP mengusung Puan menjadi capres. Yunarto menyebut elektabilitas Puan masih berada di angka 2 persen, sehingga berpotensi menjadi beban elektoral PDIP pada Pemilu 2024.
“Mbak Puan ada di angka sekitar 2 persen, artinya sosok capres ini yang seharusnya logikanya dalam Pemilu serentak bisa menjadi dongkrak elektoral, ini berpotensi menjadi beban elektoral,” tuturnya.
Namun demikian, Yunarto menjelaskan bahwa partai tidak hanya menggunakan hasil survei sebagai pertimbangan dalam memilih capres yang akan diusung. Yunarto menilai, hal itu merupakan bagian dari kompleksitas keputusan partai.
“Tapi balik lagi kompleksitas dari pengambilan keputusan partai kan tidak hanya melihat apa yang ada di dalam hasil survei,” ungkapnya.
Berikut hasil survei elektabilitas capres dalam 3 kali simulasi:
Simulasi 27 Nama
Ganjar: 28,5 persen
Prabowo: 23,4 persen
Anies: 19,6 persen
Simulasi 10 Nama
Ganjar: 31,3 persen
Prabowo: 24,4 persen
Anies: 20,6 persen
Simulasi 3 Nama
Ganjar: 37,5 persen
Prabowo: 30,5 persen
Anies: 25,2 persen
TT/TJ: 6,8 persen.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada 6 – 13 September 2022. Jumlah sempel sebanyak total 1220 responden. Margin of error survei ini sebesar 2,82 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.(***)