Jakarta, SatukanIndonesia.Com – Kapal Tradisional KM Nurul Hidayah dilaporkan sempat tenggelam di sebelah barat daya Pulau Payung Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB diduga karena kelebihan beban.
Mulanya, Kepala SAR Jakarta Fazzli mengatakan bahwa KM Nurul Hidayah berangkat dari pukul 06.00, sedangkan KM Doa Ibu 2 pukul 07.00 dari Dermaga Kronjo.
“Kapal Tradisional KM Nurul Hidayat keluar dari Dermaga Kronjo dengan bermuatan semen 60 sak, selkon/hebel 6 kubik, balok 1 1/2 kubik, beras 15 karung per 50 kg, Aqua gelas 50 dus, serta membawa penumpang sebanyak 3 tiga orang warga Pulau Harapan,” jelasnya.
Kapal mulai terasa ada yang tidak beres ketika waktu menunjukkan pukul 08.45 WIB di sekitar Pulau Laki. Menurut Fazzli, mesin kapal Nurul Hidayah diketahui mengalami masalah yang menyebabkan mesin kapal mati dan mulai terombang-ambing.
“Pukul 09.00 WIB, KM Doa Ibu 2 datang menghampiri dikarenakan jarak pandangnya tidak terlalu jauh/masih dapat dilihat dan digandeng untuk kembali ke Pulau Kelapa,” ungkapnya.
Namun, kenaasan belum berakhir. Saat dalam perjalanan kembali ke Pulau Kelapa, tiba-tiba angin kencang menerpa dan ombak mendebur keras sehingga menyebabkan tali gandengan sempat putus meski dapat diatasi kembali dengan cara mengaitkannya kembali agar KM Nurul Hidayat dapat digandeng.
“Pukul 09.00 WIB, tepatnya di sebelah barat daya Pulau Payung, Kapal ojek KM Nurul Hidayat mengalami kemiringan ke sebelah kiri yang disebabkan oleh air yang sudah masuk melalui bagian belakang sebelah kiri/dekat mesin sehingga menyebabkan KM Nurul Hidayat miring dan tenggelam,” kata Fazzli.
Setelah itu, kata Fazzli, penumpang kemudian dievakuasi dengan cara kru kapal dan penumpang dipindahkan ke kapal KM Doa Ibu 2 untuk menuju Pulau Kelapa Kepulauan Seribu Utara. “Tidak ada korban jiwa hanya kerugian dari material saja,” tegasnya.(***)