
JOMBANG, SATUKANINDONESIA. Com – Salah satu punggawa Komisi VII DPR RI yang menyuarakan rasionalisasi efisiensi dan menolak pemutusan hubungan kerja kru TVRI dan RRI, Banyu Biru Djarot mengimbau agar TVRI Jawa Timur dan RRI yang ada di Jawa Timur terus mengupayakan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) dan mengembangkan layanan sehingga dapat diakses oleh masyarakat Jawa Timur.
Hal ini disampaikan salah satu anggota Fraksi PDI Perjuangan ini usai berdiskusi secara informal dengan Ketua KPID Jawa Timur Immanuel Yosua di Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, Minggu (16/2).
“Kami Komisi VII kemarin memang ngotot agar pemutusan hubungan kerja apapun namanya tidak dilakukan oleh manajemen TVRI dan RRI. Mengapa? Karena itu menyangkut hak masyarakat di bidang informasi dan komunikasi khususnya penyiaran. Efisiensi boleh tapi jangan sampai wong cilik dan masyarakat yang jadi korban. Di sisi lain, saya dan tentunya semua anggota Komisi VII DPR berharap TVRI, RRI dan juga Antara terus mengevaluasi dan mengembangkan siarannya agar terus dapat diakses oleh masyarakat. Untuk itulah ketiganya ada. Menjadi pemenuhan tanggung jawab negara terhadap hak masyaraka,’ ungkap anggota legislatif asal Dapil VIII Jawa Timur ini.
Untuk Jawa Timur, Banyu Biru yang juga seorang seniman ini mengharapkan ketua lembaga penyiaran publik (LPP) ini dapat menjadi bagian dari diseminasi informasi sekaligus penyambung aspirasi masyarakat Jawa Timur.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk terbesar kedua di tanah air Jawa Timur merupakan salah satu barometer politik dan pembangunan nasional.
Sudah sepatutnya di provinsi seperti ini, TVRI dan RRI di Jatim menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan informasi, komunikasi dan interaksi masyarakat Jawa Timur.
“Dari diskusi saya dengan Mas Yosua (Ketua KPID Jatim Immanuel Yosua -red) juga hasil pantauan tim saya di lapangan, TVRI dan RRI dari sisi infrastruktur sudah lumayan. Coverage area sudah cukup bagus. Yang jadi masalah, apakah sudah optimal dalam pengembangan layanan sehingga kedua lembaga penyiaran yang dibiayai oleh APBN ini sudah memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pertanyaan mendasar saya Ketika menyampaikan terkait dengan TVRI dan RRI adalah berapa yang masih menonton TVRI ? Berapa yang masih mendengar RRI? Ingat kedua lembaga ini dibiayai oleh uang rakyat, jadi totalitas kekaryaan harus untuk rakyat.” Ungkap Banyu Biru.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Banyu mengharapkan TVRI Jawa Timur dan RRI yang ada di beberapa wilayah di Jawa Timur terus mengembangkan layanan baik dari sisi tehnis maupun penyiaran, termasuk di dalamnya pemasukan.
Menurutnya berkaca dari Antara yang dapat mengembangkan penghasilan, TVRI dan RRI di Jawa Timur berupaya agar ada penambahan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dalam rangka ini, kedua LPP di Jatim ini harus mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi.
“Ayo, kalau mau TVRI dan RRI di Jatim bisa, mari tingkatkan kolaborasi dan sinergi. Terbuka dengan semua elemen terkait dan gotong royong tingkatkan kualitas layanan baik siaran maupun tehnis. Kuatkan jejaring dengan semua pihak terutama yang peduli dengan TVRI dan RRI,” papar putra politikus senior Eros Djarot ini.
Terkait keberadaan dan pelayanan KPID Jatim, Banyu Biru berharap agar dapat menjadi pendamping bagi penguatan lembaga penyiaran termasuk RRI dan TVRI agar optimal dalam pelayanan kepada masyarakat.
Ia mengatakan, Jawa Timur cukup luas sehingga perlu sinergi dan kolaborasi dalam membangun dan memanfaatkan potensi termasuk di dunia penyiaran.
Menanggapi hal ini, Ketua KPID Jatim yang juga Koordinator Mitra Publik Broadcasting Watch ini menyatakan perlu dukungan dari berbagai pihak untuk melakukan penguatan kelembagaan dan fungsi RRI dan TVRI di Jawa Timur sebagai bagian dari ruang lingkup KPID Jatim.
“Apa yang disampaikan Mas Banyu Biru betul. RRI dan TVRI di Jatim memiliki tanggung jawab sekaligus potensi yang besar. Hal ini memerlukan dukungan Bersama terutama KPID Jatim dan masyarakat peduli penyiaran. KPID Jatim dan semua masyarkat penyiaran harus mengawal RRI dan TVRI secara kritis konstruktif sebagaimana selama ini telah dilakukan” ujarnya. (Redaksi/Yos)