• Latest
  • Trending
  • All
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum
  • Internasional
  • Ragam Info
India Ketar-ketir, China Kerahkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia di Dekat Ladakh

India Ketar-ketir, China Kerahkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia di Dekat Ladakh

Oktober 13, 2021
Kapolres Toba Pimpin Sertijab Kasat Intelkam dan Kapolsek Porsea

Kapolres Toba Pimpin Sertijab Kasat Intelkam dan Kapolsek Porsea

Januari 5, 2023
Presiden RI Resmikan Tol Pekanbaru-Bangkinang

Presiden RI Resmikan Tol Pekanbaru-Bangkinang

Januari 5, 2023
ADVERTISEMENT
Plt. Wali Kota Bekasi Lantik Tim Percepatan Pelayanan Publik (TP3) Kota Bekasi

Plt. Wali Kota Bekasi Lantik Tim Percepatan Pelayanan Publik (TP3) Kota Bekasi

Januari 5, 2023
BNPB Salurkan 500 Paket Bantuan Warga Demak Terdampak Banjir

BNPB Salurkan 500 Paket Bantuan Warga Demak Terdampak Banjir

Januari 5, 2023
Wadan Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Hadiri Kunker Bupati Bengkayang Tinjau Lokasi Hellypad di PLBN Jagoi Babang

Wadan Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Hadiri Kunker Bupati Bengkayang Tinjau Lokasi Hellypad di PLBN Jagoi Babang

Januari 5, 2023
Atasi Cuaca Ekstrem TNI AL Kerahkan Kapal Perang Kirim Logistik Ke Karimun Jawa

Atasi Cuaca Ekstrem TNI AL Kerahkan Kapal Perang Kirim Logistik Ke Karimun Jawa

Januari 5, 2023
TNI AL Selamatkan Puluhan Penumpang Speed Boat yang Tenggelam di Tanjung Batu

TNI AL Selamatkan Puluhan Penumpang Speed Boat yang Tenggelam di Tanjung Batu

Januari 5, 2023
Ini Cara Kenang dan Teladani Jasa Pahlawan, Korps Wanita TNI AL

Ini Cara Kenang dan Teladani Jasa Pahlawan, Korps Wanita TNI AL

Januari 5, 2023
TNI AL Dipercaya Pegang Peran Penting Di Misi Perdamaian Dunia, Ini Pesan Dari Kasal

TNI AL Dipercaya Pegang Peran Penting Di Misi Perdamaian Dunia, Ini Pesan Dari Kasal

Januari 5, 2023
Waka Polres Toba Pimpin Apel Pelepasan Personil BKO Sat Brimob Tanjung Balai, dan Sat Sabhara Polda Sumut

Waka Polres Toba Pimpin Apel Pelepasan Personil BKO Sat Brimob Tanjung Balai, dan Sat Sabhara Polda Sumut

Januari 5, 2023
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Profil
  • Metro
Kamis, Januari 5, 2023
  • Login
SatukanIndonesia.com
  • BERANDA
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Ragam Info
  • Daerah
  • GALERI SatukanIndonesia.com
  • Infografis
  • Metro
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Ragam Info
  • Daerah
  • GALERI SatukanIndonesia.com
  • Infografis
  • Metro
No Result
View All Result
SatukanIndonesia.com
No Result
View All Result
Home Internasional

India Ketar-ketir, China Kerahkan Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia di Dekat Ladakh

[Internasional]

Oktober 13, 2021
in Internasional
0
0
SHARES
50
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp
ADVERTISEMENT
Sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. (Gertty Images)
Sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. (Gertty Images)

New Delhi, SatukanIndonesia.com – Beberapa media India melaporkan China telah mengerahan dua baterai sistem pertahanan rudal S-400buatan Rusia ke dekat perbatasan Ladakh, wilayah yang jadi sengketa dengan India. Pengerahan senjata pertahanan canggih itu membuat New Delhi ketir-ketir.

Kekhawatiran itu disuarakan Partai Kongres—partai oposisi utama India—pada hari Selasa (12/10/2021). Partai itu mengatakan pengerahan sistem pertahanan rudal itu menimbulkan ancaman besar bagi kepentingan keamanan India di wilayah tersebut.

“Ini adalah pertama kalinya mereka [Tentara Pembebasan Rakyat] mengerahkan S-400 di perbatasan. Ini adalah ancaman besar bagi kami dan pemerintah harus mengambil semua langkah untuk memastikan bahwa masalah [perbatasan perbatasan] diselesaikan,” kata juru bicara Partai Kongres, Pawan Khera, dalam konferensi pers yang dilansir Sputniknews, Rabu (13/10/2021). Baca Juga: NATO Tidak akan Bisa Samai Kekuatan Rusia

Menurut laporan beberapa media India, Komando Teater Barat PLA telah menempatkan sistem S-400 di pangkalan udara Nyingchi, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari perbatasan Line of Actual Control (LAC) yang disengketakan di wilayah Ladakh timur.

“Pemerintah harus diingatkan berulang kali tentang ancaman yang mengintai di perbatasan. Faktanya, semua orang India harus disadarkan akan ancaman di perbatasan,” kata Khera.

“Seberapa jauh pesawat India di Jammu dan Kashmir dan Ladakh dari S-400 ini?” tanya politisi tersebut.

Juru bicara partai oposisi itu mengatakan bahwa kesalahan atas tindakan China di perbatasan terletak tepat pada Perdana Menteri Narendra Modi. Dia mengecam Modi karena memberikan “omong kosong” kepada Beijing atas sengketa wilayah perbatasan. Baca Juga: Jet Tempur Israel Bombardir Pangkalan Udara Suriah
PM Modi mengatakan pada pertemuan kedua pihak pada 19 Juni tahun lalu bahwa tidak ada yang memasuki wilayah India, hanya tiga hari setelah bentrokan mematikan antara Angkatan Darat India dan PLA yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China.

Episode tersebut menandai insiden perbatasan paling mematikan antara dua kekuatan besar Asia dalam lebih dari empat dekade.

“Hari itu [19 Juni] akan dikenang sebagai hari hitam dalam sejarah negara. Pernyataan dari perdana menteri itu telah membuat China berani,” lanjut juru bicara Partai Kongres.

Khera mengeklaim bahwa Modi lebih khawatir tentang citra orang kuat buatannya daripada menjaga integritas teritorial negara. “Kami memiliki tentara yang kuat dengan perdana menteri yang lemah yang bahkan takut menyebut nama China,” ujarnya.

Khera menunjukkan bahwa kebijakan Modi terhadap China secara langsung berkontribusi pada peningkatan pelanggaran, saat ia menarik perhatian pada serangan yang dilaporkan PLA di negara bagian Uttarakhand dan Arunachal Pradesh minggu lalu. Baca Juga: Bangladesh Pindahkan 81.000 Rohingya ke Pulau Terpencil

Dia lebih lanjut mempertanyakan mengapa perdagangan bilateral antara India dan China mengalami peningkatan, meskipun sengketa perbatasan yang sedang berlangsung.

“Perdagangan dua arah antara negara musuh seperti China dan India naik 62 persen (sesuai angka resmi yang dirilis oleh Beijing) dalam delapan bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perdagangan bisa menunggu”, kata Khera.

Pemimpin Partai Kongres itu juga mengecam PM India karena tidak dapat meyakinkan China untuk mengosongkan wilayah yang dipatroli oleh India hingga Mei 2020, ketika kebuntuan perbatasan pecah.

“PLA telah memasuki Dataran Depsang pada 2013, ketika Manmohan Singh [pemimpin Kongres saat itu] adalah Perdana Menteri. Tapi mereka pergi dalam waktu 21 hari setelah memasuki wilayah kami,” kenang Khera.

Dia mengutip perjanjian pengelolaan perbatasan tahun 2005 dan sebelumnya antara kedua negara, kemudian bertanya kepada Perdana Menteri Modi mengapa dia tidak dapat membuat China mematuhi persyaratan pakta ini.

Putaran terakhir pembicaraan tingkat komandan militer antara kedua negara pada 10 Oktober, yang bertujuan menemukan solusi untuk kebuntuan, berakhir dengan jalan buntu.
Komando Barat PLA menuduh India bertahan dengan tuntutan “tidak masuk akal” selama negosiasi.

“Alih-alih salah menilai situasi, pihak India harus menghargai situasi yang diperoleh dengan susah payah di daerah perbatasan China-India,” kata Kolonel Long Shaohua, juru bicara Komando Teater Barat PLA. Baca Juga: Legislator Rusia Kecam Skema Diplomat Senator AS, Bodoh dan Tidak Masuk Akal

India, sementara itu, menegaskan kembali bahwa upaya “sepihak” China untuk mengubah status quo di LAC di Ladakh bertanggung jawab atas krisis saat ini. Sebuah pernyataan resmi oleh India setelah pertemuan pada 10 Oktober 2021 mengatakan bahwa China tidak dapat memberikan proposal berwawasan ke depan sebagai tanggapan atas saran konstruktif New Delhi untuk menyelesaikan pertikaian tersebut.

PLA dan Angkatan Darat India telah terlibat dalam kebuntuan di wilayah tersebut selama lebih dari setahun, setelah mengadakan 13 putaran diskusi tingkat komandan militer serta pertemuan tingkat tinggi dalam upaya untuk menyelesaikan kebuntuan tersebut.

Proses pelepasan pasukan antara kedua belah pihak dimulai pada Februari tahun ini. Sejauh ini, Angkatan Darat India dan PLA telah melepaskan pasukan di Lembah Galwan, tepi utara dan selatan Danau Pangong Tso, dan Pos Gogra.

Laporan di media India menunjukkan bahwa China telah menolak untuk mundur atas klaimnya di Dataran Depsang dan Sumber Air Panas, dengan bekas lokasi strategis di tiga persimpangan dengan Kashmir yang dikelola Pakistan. (Nal/SI)

ADVERTISEMENT

Komentar Facebook

Tags: ChinaIndias-400 rusia
ShareTweetSend

Related Posts

Kasus Covid-19 di China Tembus 1 Juta Dalam Sehari

Kasus Covid-19 di China Tembus 1 Juta Dalam Sehari

Desember 26, 2022
Bertemu PM Modi, Presiden Jokowi Bahas Kerja Sama Kesehatan Hingga Pemulihan Ekonomi

Bertemu PM Modi, Presiden Jokowi Bahas Kerja Sama Kesehatan Hingga Pemulihan Ekonomi

November 1, 2021

Tiga Negara yang Sudah Berhasil Mendarat di Bulan

Oktober 23, 2021

NASA Butuh Roket Nuklir untuk Saingi China di Luar Angkasa

Oktober 23, 2021

Joe Biden: China Tahu Amerika Itu Militer Paling Kuat dalam Sejarah Dunia

Oktober 22, 2021
Load More

Ketua MRP Propinsi Papua Barat Ucapan Natal

Ucapan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

https://www.satukanindonesia.com/wp-content/uploads/2022/12/Christmas-Day1.mp4
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Periklanan
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Redaksi
  • Karir

© 2018 SatukanIndonesia.com - Saluran Berita Pemersatu Bangsa

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Profil
  • Metro

© 2018 SatukanIndonesia.com - Saluran Berita Pemersatu Bangsa

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?