Jakarta, SatukanIndonesia.com – Sebanyak 23 orang dari 26 peserta dinyatakan kompeten sebagai Wartawan Muda pada pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XIV yang diselenggarakan oleh Lembaga Uji Kompetensi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) bekerja sama dengan Dewan Pers yang terlaksana selama 2 (dua) hari sejak tanggal 9 – 10 September 2021, bertempat di Kampus II Universitas Moestopo (Bergama ), Jln. Swadarma Raya Nomor 54 Ulu Jami, Jakarta Selatan.
“Sebanyak 23 dari 26 orang peserta dinyatakan Kompeten sebagai wartawa muda”, kata. Dr Retno Intani, membacakan hasil keputusan Tim Penguji pada acara penutupan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XIV di Kampus II Universitas Moestopo (Bergama ), Jln. Swadarma Raya Nomor 54 Ulu Jami, Jakarta Selatan, Jumat, (10/9/2021).
Terhadap semua peserta yang dinyatakan kompten, para penguji berpesan untuk tidak berpuas diri, namun terus meningkatkan kompensinya masing-masing dengan tetap menjaga dan berpedoman pada UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Baca Juga: Wartawan Satukanindonesia.com Lulus UKW Tingkat Muda
“Teman-teman yang dinyatakan kompeten, bukan jaminan, tapi yang menjadi jaminan adalah senantiasa meningkatkan kompetensinya sebagai wartawan dengan berpegang pada Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pers,” kata M. Nasir, salah satu penguji kepada peserta yang diujinya semua dinyatakan kompeten.
Menurut M. Nasir, pengakuan dan legitimasi yang akan diperoleh wartawan dalam menjalan tugas jurnalistiknya ditentukan oleh hasil karyanya, yaitu nilai objektifitas dan akurasi berita yang dihasilkan melalui kemampuan wartawan untuk menggali kebenaran fakta jurnalistik sebuah pemberitaan. Untuk itu dibutuhkan ketekunan dan keuletan untuk menghasilkan sebuah berita yang berkualitas.
“Penghargaan kepada wartawan sangat ditentukan dari kualitas berita yang dihasilkan seorang wartawan,” ujar Nasir mengisahkan pengalamannya sebagai wartawan Senior di Surat Kabar harian Kompas. Hal yang sama juga dikemukakan Aat Suryasafaat yang juga merupakan Tim Penguji.
Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Istana Tegaskan Tidak Ada Rencana Reshuffle Kabinet
“Sebagai wartawan dibutuhkan taktik dan strategi untuk mendapatkan berita yang berkuliatas, dan lebih unggul dari yang lain.
Contohnya saat saya ingin mendapatkan berita langsung dari Prof. BJ Habibie sebagai narasumber saat ikut sebagai rombongan di Canada sekitar tahun awal tahun 1990-an yang lalu, saya langsung mencegat di depan pintu toilet, karena waktunya sudah tidak memungkinkan ada pertemuan karena agenda sudah mepet,” ujar Aat Suryaafaat mengisahkan pengalamannya saat mengikuti rombongan mantan Presiden RI Alm. Prof. BJ Habibie kepada peserta diruangan tempatnya menguji peserta, yang kebetulan Peserta dari SatukanIndonesia.com bergabung di ruangan itu. (01/SI)