Jakarta, SatukanIndonesia.Com – Ujang Zaenal Mustofa (54), warga Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, diduga turut menjadi target pembunuhan serial killer Wowon dan kawan kawan, tetapi berhasil lolos dari maut.
Menurut kesaksian Ujang, ia menemukan sebungkus kopi hitam saset di etalase warung rumahnya. Tanpa menyimpan kecurigaan apapun, ia mengambil kopi saset itu, menyeduhnya, lalu meminumnya beberapa teguk.
”Saya kira kopi dari sini. Saya ambil, bukanya gampang, terus seduh tiga perempat gelas. Rasanya enggak enak, pahit enggak, cuma kayak bau-bau tapi enggak tahu apa. Enggak kayak kopi gitu. Dua kali seruput terus buang,” kata Ujang, dilansir dari Kompas.id, Minggu (22/1/2023).
Setelah meminum kopi itu, ia masuk ke dalam rumah untuk menonton televisi. Ia kemudian mulai merasakan pusing dan sulit bernapas.
”Astagfirullah kenapa ini. Naik turun, susah napas. Jalan goyang-goyang masuk ke kamar terus tidak sadar. Bangun-bangun di rumah sakit. Istri saya bilang keluar busa dari mulut, seluruh badan mandi keringat,” ucapnya. Korban sempat dirawat selama empat hari di rumah sakit di Cianjur.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengonfirmasi bahwa Ujang merupakan salah satu target pembunuhan yang dilakukan trio serial killer Wowon Eriawan (70) alias Aki, Solihin (67) alias Duloh, dan Dede (35).
Kepada polisi, pelaku mengaku mencoba membunuh Ujang untuk buang sial setelah pembunuhan yang mereka lakukan di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa barat.
”Caranya membunuh orang yang bermusuhan dengan eksekutor. Modusnya dengan memasukkan dua bungkus racun sisa dari Bekasi ke dalam satu saset kopi yang diletakkan di pagar depan rumah Ujang,” tutur Trunoyudo, Minggu.
Ketika pelaku itu setidaknya sudah membunuh sembilan korban. Rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ai Maemunah alias AM (40) yang merupakan istri Wowon,
- Ridwan Abdul Muiz alias RA (23),
- MR (17), RA dan MR merupakan anak AM dari suami pertama,
- Wiwin yang merupakan istri Wowon,
- Noneng yang merupakan ibunda Wiwin,
- Bayu (2), anak dari Wowon dan AM,
- Farida yang merupakan istri Wowon,
- Siti,
- Halimah.
AM dan kedua anaknya dibunuh di Ciketing Udik, sementara Wiwin, Neneng, Bayu, dan Farida dibunuh terlebih dahulu di Cianjur. Adapun Siti dibunuh di Surabaya dan dibuang ke laut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sebelumnya mengungkapkan bahwa pelaku tega menghabisi nyawa keluarganya karena takut pembunuhan yang mereka lakukan sebelumnya di Cianjur terbongkar.
Adapun serangkaian pembunuhan yang dilakukan di Cianjur dilatarbelakangi motif menguras harta korban.
Para tersangka mengaku bisa membuat orang lain kaya dengan janji-janji yang dikemas bumbu supranatural.
“Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup. Setelah korban serahkan harta, lalu ‘dihilangkan’,” ucap Fadil.
(Kompas.id: Fransiskus Wisnu Wardhana Dany/ Kompas.com: Joy Andre) (***)