JAKARTA, SATUKANINDONESIA.Com – Untuk memastikan ketersediaan dan proses pengadaan Kapal selam dan pengawaknya yang akan digunakan TNI AL untuk menjaga kedaualatan wilayah peraiaran laut Republik Indonesia, Markas Besar TNI AL menggelar Focus Group Discussion (FGD), bertempat di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat. Rabu (11/09).
FGD tentang Pemenuhan Kebutuhan Program Pengadaan Kapal Selam Scorpene Evolved itu dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Dalam paparannya, Kasal mengetengahkan landasan fillosifis, sosiologis dan politis sesuai dengan prinsip bernegara yang telah digariskan dalam Konstitusi sebagai dasar pengadaan sejumlah kapal selam yang dibutuhkan TNI AL guna menegakkan kedaulatan dan menjaga keamanan di wilayah Perairan Indonesia dan yurisdiksi nasional.
“Kekuatan kapal selam akan memainkan peran kunci dalam pelaksanaan tugas TNI Angkatan Laut dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keamanan di wilayah Perairan Indonesia dan yurisdiksi nasional”, kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang dilansir dari Rilis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), yang diterima SatukanIndonesia.Com, Rabu, (11/09).
Kasal menjelaskan bahwa perubahan lingkungan strategis di tataran global maupun regional terjadi dengan sangat cepat, semakin kompleks, dan tidak menentu. Dihadapkan pada tantangan tersebut, pembangunan kekuatan kapal selam TNI AL menjadi semakin penting dan mendesak.
Selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh pemerintah, yaitu mewujudkan negara nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Negara nusantara yang dimaksud adalah Indonesia dengan geografis kepulauan yang memiliki ketangguhan politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan nasional sebagai poros maritim dunia. Visi tersebut tentu membutuhkan kekuatan angkatan laut yang mampu menghadapi berbagai tantangan strategis di masa depan.
“Oleh karena itu, kita harus menyatukan tekad untuk mewujudkan TNI Angkatan Laut yang modern, berdaya gentar kawasan dan berproyeksi global,” ujar Kasal.
Lebih lanjut disampaikan Untuk mencapai visi pembangunan TNI AL tersebut, salah satu transformasi yang krusial adalah pembangunan kekuatan kapal selam. Pada prinsipnya, kekuatan yang akan dibangun terdiri dari aspek material, personel, fasilitas, dan organisasi.
Pada FGD tersebut juga disampaikan sejumlah paparan penting yaitu “Concept of Scorpene Submarine Development Plan” yang disampaikan oleh VP Bid and Development, Submarine Division Naval Group Antoine Garreta, “Strategi Pemenuhan Kebutuhan Logistik dan Pangkalan Kapal Selam Scorpene” yang disampaikan oleh Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Eko Sunarjanto, “Strategi Pemenuhan Senkomlek dan Fasilitas Pendukung Kapal Selam Scorpene” yang disampaikan oleh Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) Kasal Laksamana Muda TNI Tri Harsono.
Selanjutnya paparan “Strategi Pemenuhan Kebutuhan Personel Pengawak Kapal Selam” oleh Asisten Personalia (Aspers) Kasal Laksamana Muda TNI P. Rahmad Wahyudi, “Penggunaan Teknologi Lithium Ion Baterai (LIB) Untuk Kapal Selam” oleh Prof. Dr. Eng. Ir. Agus Purwanto, ST., MT., dan “Operational Continuity of Indonesian Submarine Force With Sovereign Solution” oleh Submarine Business Development Senior Manager Naval Group Commander (RET.) Anthony Covarrubias.
Kegiatan FGD yang dilaksanakan secara tatap muka dan video conference (vicon) dihadiri oleh Wakasal Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma, Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, Danpushidrosal Laksamana Madya TNI Budi Purwanto, Pejabat Utama Mabesal, Para Pangkotama TNI AL, Para Pejabat Utama Kementerian Pertahanan RI, dan Para Mitra Kerja TNI AL. (Redaksi)