Jakarta, SatukanIndonesia.Com – Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meyakini, komitmen perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia akan lebih optimal usai pertemuan kedua pemimpin negara PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Christina mengingatkan, komitmen tersebut diikuti dengan sikap konsisten kedua pemimpin untuk benar-benar membenahi sistem rekrutmen hingga pemberangkatan pekerja migran Indonesia (PMI).
Pada sisi lain, komitmen Malaysia untuk memastikan jaminan perlindungan PMI dari segala bentuk perlakuan tidak adil, kekerasan, diskriminasi dan perlakuan tidak manusiawi lainnya.
“Kalau kita melihat pertemuan kemarin ada langkah maju karena tampak komitmen kuat pihak Malaysia untuk menempatkan isu perlindungan PMI jadi prioritas. Hanya saja komitmen harus diikuti sikap konsistensi, bukan saja dari Malaysia tetapi juga Indonesia,” kata Christina kepada wartawan, Jumat (13/1).
Menurut Christina, komitmen politik yang disampaikan Anwar Ibrahim menjadi kesempatan yang baik, bagi Indonesia untuk melakukan penataan optimal pengiriman PMI Malaysia termasuk implementasi One Channel System untuk perekrutan dan penempatan.
“Malaysia sudah tahu ini soal serius dan paham posisi Indonesia, jujur saja Malaysia punya ketergantungan sangat kuat pada PMI kita. Maka menjadi kesempatan Indonesia membenahi secara serius,” ucap Christina.
Legislator Partai Golkar ini mengutarakan, level implementasi dan konsistensi harus menjadi catatan serius setelah pertemuan kedua pemimpin negara tersebut. Sebab, kedua negara telah sepakat untuk menjaga hak-hak PMI.
“Indonesia dan Malaysia keduanya perlu komitmen serius untuk berantas dulu praktek mafia pengiriman ilegalnya. Ini awal atau pangkal persoalan yang harus diselesaikan. Tanpa ini komitmen kedua pemimpin tidak punya dampak apa-apa,” tegas Christina.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (9/1). Kedua pemimpin negara itu sempat membahas pekerja migran Indonesia yang berada di Malaysia.
Jokowi meminta Anwar Ibrahim memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia, yang berada di Malaysia.
“Saya menyambut baik komitmen Perdana Menteri Datuk Sri Anwar Ibrahim dalam memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia,” ucap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta Anwar Ibrahim untuk memperhatikan perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia di Malaysia. Menurutnya, perekrutan pekerja migran Indonesia harus berdasarkan satu sistem.
“Saya sangat berharap One Channel system untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama,” ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta kepada PM Anwar Ibrahim agar membuat pusat pembelajaran komunitas bagi anak-anak pekerja migran Indonesia. “Tadi saya mengulangi permintaan mengenai pentingnya pembangunan community Learning Center di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia,” papar Jokowi.
Sementara itu, Anwar Ibrahim mengakui permasalahan tenaga kerja tak dipungkiri menggores persahabatan antara Indonesia dengan Malaysia. Karena itu, dia memastikan akan memberikan perlindungan bagi pekerja migran dari Indonesia. “Kami pastikan terkait agen tenaga kerja jangan ambil kesempatan ini,” tegas Anwar.(***)